Wedding preparation part 1

Finally, i'm someone's wife
Perjalanan menyiapkan sebuah pernikahan susah susah gampang. Gampangnya, sekarang ini jasa catering juga sudah menyediakan Wedding Organizer sekaligus. Sekali pilih langsung dapat makanan, make up, baju, dekorasi, entertainment serta dokumentasi.
Susahnya, bayar semua kebutuhannya alias melunaskan dan menyiapkan dana yang dibutuhkan. Hahahahaha
Venue wedding, saya memilih Klub Eksekutif Persada di Halim Perdana Kusuma. Pemilihan gedung sebenarnya sedikit tanpa pertimbangan, karena awalnya mau di gedung BKKBN yang lokasinya tidak jauh dari Persada. Tapi karena BKKBN tidak lagi menyewakan tempat untuk umum, orang tua pun keliling sekitar Halim dan memilih Persada.
Keunggulan Persada:
1. Waktu itu sih biaya sewa untuk ruang Antonov dan ruang Boeing sekitar Rp12,5 juta.
2. Semi outdoor dengan aksesoris kolam renang
3. Akses mudah
4. Parkir banyak. Bisa menampung sekitar 400 mobil
Dua ruangan yang disediakan itu, bisa dijadikan dengan fungsi yang berbeda. Ruang Boeing, yang lebih kecil, saya jadikan lokasi Akad Nikah dan lokasi tempat VIP dan ruang makan keluarga saat resepsi.
Sedang Antonov, jelas jadi ruang resepsi. Karena bentuknya satu ruang besar, tamu tidak perlu lagi berkeliling jauh untuk mendapat makanan gubukan atau prasmanan.
Kelemehan Persada:
1. Langit-langit tidak tinggi, kesannya jadi sumpek
2. Karena semi outdoor, acara siang hari jadi berasa gerah dan panas
3. Kamar mandi agak terbatas
Tapi untungnya, kelemahan itu bisa diatas dengan, dekorasi yang sesuai dengan bentuk ruangan dan membuat ruangan tetap lega. Kelemahan kedua diatasi pihak gedung dengan menambah AC besar lebih banyak dibeberapa titik.
Nah untuk kelemahan ketiga ini agak sulit dihindari. Kalau untuk keluarga atau pengantin, bisa pakai kamar mandi yang ada diruang make up dibawah dan diatas.
Pemilihan gedung pernikahan biasanya berdasarkan pada perkiraan jumlah undangan yang akan hadir. Untuk saya dengan 500 undangan atau 1000 orang, gedung ini sudah pas. Tidak sempit namun tidak pula terasa lenggang dan sepi.
Pertimbangan selanjutnya adalah kapasitas parkir. Ini jelas jadi pertimbangan cukup utama mengingat, sebagian orang atau tamu biasanya datang dengan kendaraan pribadi. Enggak mau kan, tamu datang telat karena flow kendaraan masuk dan keluar ngadat.
Pertimbangan berikutnya adalah tema pernikahan. Berhubung saya hanya menginginkan sebuah pernikahan tradisional ala Minang tanpa ada sentuhan modernisasi, pemilihan lokasi jadi tidak terlalu masalah.
Berikutnya, pilihan rekanan catering, wedding organizer serta make up dan dekorasi. Makin banyak pilihan makin enak tapi juga semakin pusing saat menentukan pilihan. Untuk pilihan ini saya bahas rinci di post berikutnya ya *wink*
Pertimbangan paling krusial adalah ketersediaan gedung disaat yang diinginkan. Percuma dong, sudah hitung hari baik tapi gedungnya tidak available saat itu. Sejujurnya, saya memilih tanggal pernikahan tidak disesuaikan dengan hari baik, toh setiap hari adalah hari baik. Penentuan hari pernikahan saya dilakukan oleh ketersediaan gedung. Hahahahaha.
Untuk pemilihan gedung sesuai tanggal, biasanya gedung akan memperbolehkan pasangan memesan atau booking gedung lewat nama terlebih dahulu. Pihak gedung akan memberikan waktu tiga hari untuk melakukan pembayaran Down Payment atau tanda jadi.
Kalau dalam waktu tiga hari tersebut ada pasangan lain yang ingin memesan dan membayar DP, pihak gedung akan memastikan terlebih dahulu ke pasangan yang sudah booking apakah akan menggunakan gedung atau tidak.
Ini juga berlaku dibeberapa gedung. Jadi calon pasangan bisa hunting venue dan gedung dengan puas tanpa khawatir.
Oh, satu lagi yang jadi pertimbangan cukup penting adalah, harga. Harga disini bukan hanya soal harga sewa gedung saja, tapi juga termasuk harga makanan yang akan dikenakan nantinya. Makin mahal harga gedung, makin mahal pula biaya makanan per porsi yang harus dibayar.
Di Persada sendiri per Juli 2015, harganya sudah Rp15 juta untuk sewa dua ruangan. Sedangkan harga per porsi makanan Rp70 ribu hingga Rp80 ribu tergantung paket undangan yang diambil.
Selain harga sewa gedung dan makanan, yang harus diperhatikan juga adalah harga yang dikenakan jika tidak menggunakan vendor rekanan gedung. Biasanya, harga yang ditagihkan itu mencapai 40 persen dari total deal.
Contohnya, untuk tim dokumentasi non rekanan, akan dikenai biaya 40 persen dari deal dengan vendor yang dipilih. Itu pun belum termasuk tambahan biaya listrik jika memang harus menggunakan tambahan alat.
Kurang lebih, itu yang harus diperhatikan saat memilih gedung. Pastikan bahwa gedungnya memang memiliki fasilitas yang sesuai dengan harga yang sesuai budget.
Selamat Hunting 

Komentar

Postingan Populer