Punya anak kedua (?)

Bellooooo


Long time no write karena sok sibuk, padahal ga jelas juga sibuk apa. Fyuh.

So here it is. Sesungguhnya tulisan ini muncul karena neneknya Malikah mulai ngasih sinyal-sinyal Please-nambah-anak-Mama-mau-cucu-lagi. How do i know that? Karena sudah beberapa hari ini nyokap lagi sering bilang ke Malikah "Malikah mau punya adek kan? Adeknya nanti ganteng atau cantik?"


Ya bocah umur belum genap 2 tahun mah iya-iya aja. Ibunya yang mendelik tajam dengernya.


Gw bukan menolak punya anak lagi. Tapi gw mau lebih well prepared aja untuk yang kedua. Karena jujur, gw masih agak trauma pas nerima hasil lab TORCH yang menunjukkan gw terinfeksi parasit Toksoplasma diusia kandungan 18 minggu. Kan sedih ya sist? Berbagai kemungkinan terburuk pun langsung muncul dikepala dan berakhir pada "Egois amat sih gw. Karena ga mau ngeluarin duit  buat tes TORCH malah kaya begini jadinya" dan perasaan bersalah lainnya. Karena sebenernya, gw uda kepikiran untuk ngambil tes pre-married termasuk TORCH ini. Tapi urung karena satu dan lain hal.

Berikutnya (bakal panjang nih), kelahiran sesar baiknya memang diberi jarak paling tidak 2 tahun. Biar kondisi tubuh ibunya memang sudah maksimal dulu, ya meskipun sembuh total dari luka sesar itu makan waktu sekitar 9 tahun..yes, YEARS not month nor weeks.


Dan yang terpenting adalah mental gw yang masih bersumbu pendek kalau anak lagi GTM (this monster i hate it so much), suka uring uringan liat makanan bukan masuk mulut malah dijadiin sampo atau lulur atau buat pel lantai. 

Bukan teknis aja. Tapi juga soal, mampukah seorang Deny Yuliansari mendidik anaknya jadi anak yang bahagia dan berguna bagi sekitarnya, jadi anak yang bertanggungjawab.

Sejujurnya, negatif thinking semacam sebenernya-pantes-ga-sik-gw-jadi-orang tua masih sering berkeliaran meski si Malikitty sudah mau dua tahun. 


Kalau soal biaya sekolah dan lain lain biarlah itu jadi rahasia Tuhan dan pikiran bapaknya. Hahahahaha.

Jadi summarynya, gw mau kok nambah anak. Tapi mungkin tidak dalam waktu dekat. Pikiran sudahkah saya memberikan yang terbaik untuk anak saya selalu menghantui. Bawaannya cemas takut ada yang kelewat. Padahal banyak yang nge-state "There is no such thing as perfect mother" (i'm pretty sure i read this in Fifty Shade of Gray 😅)

udah ah makin ngelindur. 

Selamat tidur Srikandi ibu yang akhir akhir ini suka ngingo "yah habis".

Komentar

Postingan Populer