My supporting group called Birth Club June 2016

Logo BC June 2016 dari akun ig @BCJune_16

Sebelum mulai, tulisan ini saya dedikasikan kepada para ibu-ibu Birth Club June 2016 tukang ngeracunin barang lucu dan imut yang suka bikin galau mulai dari stroller, teether, baju, sampaiiii alat MPASI. I LOVE YOU FULL.

My supporting group, BC June 2016.
Awal kisah cinta saya dengan Birth Club adalah Nidha. Teman yang sudah lebih dulu lahiran diawal tahun 2016. Nidha menyarankan saya, yang saat itu tengah hamil 3 bulan, untuk ikut aktif di komunitas Birth Club, yakni sub forum dari The Urban Mama (btw,Birth Club no longer belong to TUM).

Saya carilah sub forum BC yang sesuai dengan HPL saya yakni Juni 2016. Buat akun baru dan memposting "Kalau ada grup whatsapp mau dong ikutan." Saya pun diminta nomor kontak WA dan diundang lah saya masuk ke BC June 2016.

Awalnya, BC ini hanya belasan ibu-ibu yang sama-sama menanti kelahiran putra atau putrinya dibulan yang sama (but in the end, some of us gave birth earlier or later than June. But that's not a big problem). Sampailah saya pada bulan kelahiran dengan anggota sekitar 20-an. Bulan Juni ini jadi bulan paling mendebarkan, karena akhirnya saya tidak hanya menantikan kelahiran putri saya namun juga kelahiran para bayi di BC June.

Ya, saya bahkan sempat panik saat ada salah satu anggota yang sempat mengabarkan akan segera melahirkan pada bulan Mei dan tidak ada kabar hingga satu minggu lamanya.

Awalnya, hanya bertukar nomor ponsel. Akhirnya, data nama dan nomor ponsel suami hingga sosial media dibeberkan agar tidak lagi 'dag dig dug' saat ada anggota yang akan melahirkan.

Well, sampai sekarang (anak sudah 6 bulan) saya masih aktif di grup yang kami lanjutkan di media whatsapp dan instagram @BCJune_16. Anggotanya pun sudah jadi 44 orang dengan 45 anak tentunya dengan ibu-ibu yang beragam pula, mulai dari working mom, stay at home mom seperti saya, lagi mau menyelesaikan thesis, ada yang enterpreuner dan sebagainya.

Satu hal yang saya sadari sekarang adalah, rasanya saya tidak akan sekuat ini menghadapi persalinan caesar dan langsung menyusui anak jika saya tidak punya supporting group seperti ini. Lebay? I AM. Ahahahahahha. Karena penasaran, dan beruntung ada beberapa anggota yang sudah veteran (baca: menunggu kelahiran anak kesekian) saya pun semacam minta nasihat atau wejangan jelang persalinan.

Yang paling saya ingat sampai sekarang adalah, (thanks to you Sovie)

"Nangis anak akan mengalahkan rasa sakit pasca operasi caesar"

Oh yes. Kalimat itu terus terngiang hingga saya keluar kamar operasi menuju ruang pemulihan. Saya yang sadar dan bius spinal sudah mulai hilang pun mulai melatih kaki. Saat akan dipindah ke ruang perawatan biasa, saya meyakinkan suster bahwa saya sudah sanggup miring (walau saat itu saya tidak tahu akan sesakit apa jika saya memiringkan badan. Hahahahaha).

Sampai dikamar, saya paksa melatih untuk memiringkan badan. Pukul 17.00, atau sekitar 8 jam setelah operasi selesai, saya sudah bisa duduk. Dan esok paginya, kateter dicabut dan saya sudah bisa turun dari kasur menuju kamar mandi dan mandi.

Tak hanya itu, saya juga banyak mendapat informasi soal menyusui. Mulai dari latch on yang baik, tongue tie, bingput, asi booster hingga breast pump (all hail to our BP master, Mba Yayuk).

Saya pun menjalani 3 bulan pertama  dengan nangis sesenggukan ke suami, curhat ke grup, minta nasihat, minta pendapat, tanya rekomendasi dan lain lain. Mereka bahkan menegaskan, setiap ibu yang sedang dirudung rasa bersalah, marah, kesal atau jadi cengeng boleh cerita atau maki-maki di group. Hal ini untuk meringankan beban hati si ibu yang sedang dalam masa transisi antara yang sebelumnya belum punya anak sekarang ada nyawa lain yang sangat sangat sangat sangat bergantung padanya alias baby blues.

Rasa-rasanya, saya seperti sedikit punya persiapan sebelum memasuki 'medan perang' mulai dari masa kehamilan, proses kelahiran, menyusui hingga ke drama dramanya, dan sekarang sedang memasuki tahap MPASI dan pusing soal besok-bocah-ini-menunya-apa-ya.

Dari lubuk hati, saya merasa diberikan banyak keuntungan dari adanya supporting group ini. Selain anak saya jadi punya banyak teman, saya pun jadi tambah teman dan pengetahuan. Tak hanya soal anak saja, karena latar belakang masing-masing ibu berbeda, saya juga sering dapat pengetahuan baru. Mulai dari psikologis anak, kesehatan gigi, diskon pampers, racun baju dress, legging, teether, hingga resep makanan ibu dan anak.

Sayangnya, Birth Club tak lagi jadi bagian TUM. Dan saya belum menemukan komunitas sejenis yang bisa mengakomodasi ibu-ibu dengan kondisi yang sama sama mau melahirkan.

Semoga, nantinya akan ada Birth Club Birth Club lainnya. Dan semoga anggota BC June 2016 merasakan apa yang kurasakan (naon sih ah).

PS: we're having our first Birthday Bash thia year.. Insya allah akan diadakan pada bulan Juli. Update soon.
This is our icon logo made by our very own Mba Ismi's husband. (Sumber: IG @BCJune_16)
Salam rimba,
Deny.

Komentar

Postingan Populer