Pastikan soal anak sebelum menikah itu penting

Iya catatan iseng.
Karena dibuat setelah baca status seseorang di akun sosmed mereka.
Isu yang mereka alami adalah soal anak. Menikah sudah beberapa waktu (sebutlah satu atau dua tahun) dan belum (atau memang belum mau) punya anak.
Ada yang punya alasan kuat untuk menunda terlebih dahulu. Misalnya, finasial. Karena merasa belum mampu mencukupi kebutuhan mulut tambahan selain mereka berdua. Tapi ada juga yang memang belum mau karena mau menikmati waktu berdua dengan pasangan.
Ada juga yang memang mau tapi belum dikasih rejeki. Kalau yang ini, tidak bisa dibombardir dengan pertanyaan 'Kapan Punya Anak'. Lah mereka sendiri juga kadang mempertanyakan hal yang sama. Tapi kan jawabannya bukan ditangan mereka.
Saya pun juga sempet khawatir soal anak sebelum memutuskan untuk menikah. Dengan banyaknya informasi, kondisi tubuh saya yang bisa dianggap kegemukan plus punya peliharaan kucing dan makhluk berambut lainnya sejak jaman dulu kala sempet membuat aaya berpikir 'Apakah saya akan diberi kesempatan untuk punya anak dari rahim saya sendiri?'.
Bahkan sebelum menikah, saya sampai memastikan pasangan saya. Tujuan dia menikahi saya. Apakah karena saya atau karena dia ingin punya keturunan dari saya. Saya bahkan menanyakan pertanyaan mengerikan (ya mengerikan karena sejujurnya saya tidak sanggup menerima jawaban yang tidak sesuai), yakni 'Apakah masih mau sama saya kalau ternyata setelah bertahun-tahun menikah dan belum dikarunia anak. Dan apakah mau mencoba alternatif lain. Apakah mau mengadopsi kalau memang kemungkinan buruk itu terjadi?'
Scary question?
Sangat. Apalagi ketika pertanyaan itu diajukan kepada calon pasangan yang sama sama punya tujuan yang sama, menikah. Pertanyaan ini sebenarnya bisa jadi bahan perenungan untuk kedua belah pihak.
Perempuan, jelas. Karena mereka lah yang 'biasanya' dijadikan sebagai sumber perkara kalau bicara soal anak. Ini juga jadi pertimbangan apakah si perempuan memang mau punya anak.
Untuk laki-laki ini bisa jadi pertimbangan apakah kalian siap jika memang pasangan kalian tidak bisa punya anak. Ini juga jadi semacam pecut 'Do you really love her?'
Ternyata pertanyaan ini penting diajukan dan sangat-sangat melegakan kalau ternyata kedua belah pihak punya pemikiran yang sama. Tapi harus jujur dari dalam hati.
Bisa jadi sangat mengejutkan, tapi kalau memang jujur, masing-masing pasangan akan mencari cara apapun agar pendapat yang sangat berbeda itu bisa dihadapi berdua.
-deny, 27 tahun, Alhamdulillah lagi hamil 4 bulan-

Komentar

  1. Setuju Den! itu pertanyaan wajib pake banget selain masalah finansial dan tanggung jawab rumah tangga.
    Mungkin ini agak stereotyping, tapi lelaki kadang lebih gampang mendua dengan alasan "Kamu ga bisa ngasih saya anak"

    BalasHapus
  2. Nah. Untuk menghindari hal itu baiknya ditanya dulu. Baik untuk kedua belah pihak kok. Bisa masing-masing instropeksi dirii :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer